INTEGRASI SAWIT SAPI

 

Upaya Memacu Peningkatan Produksi Daging Sapi Tanpa Harus Membuka Lahan Baru

 

Dalam rangka pelaksanaan implementasi Peraturan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No 43 Tahun 2019 mengenai Integrasi Usaha Sawit-Sapi pada Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) diundang menjadi salah satu narasumber dalam rangka Sosialisasi Penerapan Integrasi Sawit–Sapi dalam Percepatan Populasi Ternak Sapi menuju BABEL LUMPAT 2022.


Acara sosialisasi dilaksanakan secara daring pada Selasa, 3 November 2020, pada kesempatan tersebut, perwakilan SSMS yang menjadi pembicara / narasum-ber yaitu Bpk. Fizrul Indra Lubis (Sulung Research Sta-tion) dan Bpk. Petrus Damianus Ndoa (PT Sulung Ranch). Sitem integrasi sawit – sapi (ISS) memadukan usaha budidaya ternak sapi dalam usaha Perkebunan kelapa sawit tanpa mengurangi aktifitas dan produktivitas tanaman.


Potensi dan manfaat penerapan ISS untuk peternakan sapi yaitu hijauan antar pohon dan hasil samping industri perkebunan kelapa sawit (solid dan bungkil) itu merupakan sumber pakan ternak sapi, sementara bagi perkebunan kelapa sawit yaitu kotoran ternak sapi sebagai penyedia unsur hara untuk meningkatkan kesuburan lahan kebun kelapa sawit dan pengendalian gulma.

 

Penerapan integrasi sawit - sapi di  PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

 

 

Penggembalaan sapi yang dilakukan di areal Perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk sudah mencapai luas ± 50.000 ha dengan jumlah sapi yang digembalakan  ± 8.000 ekor. Dalam pelaksanaan ISS di lapangan diperlukan sinkronisasi antara perkebunan dan peternakan, salah satu hal yang dilakukan yaitu pembuatan jadwal penggembalaan sapi (Rotasi Penggembalaan) dengan kegiatan panen dan pemupukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah benturan kegiatan antara pihak perkebunan dan peternakan, menjaga keamanan pekerja dan ternak karena sapi berpindah blok setiap hari, kegiatan panen dan pruning pelepah sawit dilakukan pada H-2 sebelum penggembalaan, pelaksanaan kegiatan pemupukan dilakukan setelah penggembalaan dan sapi akan digembalakan kembali di blok yang sama setelah 90 hari.

 

Dampak dari penerapan integrasi sawit – sapi di areal PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk bagi perkebunan kelapa sawit yaitu adanya perbaikan kesuburan lahan dalam jangka panjang serta adanya pengurangan biaya pengendalian gulma, namun selain dampak positif tersebut, dalam penerapan ISS juga perlu diperhatikan resiko adanya pemadatan tanah pada daerah yang sering dilalui oleh sapi serta memicu serangan hama ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS). Sementara itu, dampak penerapan ISS bagi peternakan sapi yaitu tidak membutuhkan penambahan lahan baru untuk penanaman rumput serta mengurangi biaya tenaga kerja penggembalaan, namun memiliki resiko kandungan nutrisi hijauan antar pohon sebagai pakan ternak yang tidak tetap.