Tim Setjen Wantannas Berdiskusi dengan CEO PT SSMS Cara Penanganan Karhutla

 

Guna mengumpulkan data dan verifikasi berbagai kondisi dan situasi terkini di daerah,  tiga orang tim Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) tiba di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu, 20 November 2019.
 

Tim Setjen Wantannas terdiri dari Deputi Sistem Nasional Mayjen TNI Afanti S Uloli, Bandep Lingsos Sisnas, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, dan Anjak Bidang Polkam, Kolonel Inf Alfatoni.
 

Adapun salah satu hal yang menjadi fokus pengumpulan data serta verifikasi yakni terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah.
 

"Karena karhutla merupakan isu nasional bahkan internasional. Nantinya data yang kita dapatkan di lapangan bakal kami laporkan kepada pimpinan. Gunanya untuk menentukan pola penanganan dan pencegahan karhutla setiap tahun," kata Deputi Sistem Nasional, Mayjen TNI Afanti S Uloli.
 

Menurut Afanti, selain mengumpulkan data dari Pemkab Kobar, pihaknya juga mengadakan pertemuan dengan jajaran pimpinan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
 

Di kantor pusat perusahaan yang tergabung dalam Citra Borneo Indah (CBI) Group, Tim Setjen Wantannas berdiskusi dengan CEO  SSMS, Vallauthan Subraminam.
 

"Tadi kita berdiskusi mengenai bagaimana upaya SSMS mencegah terjadinya karhutla. Mereka menjelaskan selama terjadinya bencana karhutla, kebakaran tidak ada di kebunnya. Namun  terjadi di lahan lain yang terdapat di luar kebunnya," kata dia.
 

"Walau demikian, pihak perusahaan juga secara serius turut serta memadamkan karhutla tersebut. Diantaranya menyediakan berbagai peralatan pemadam kebakaran yajg cukuplmh dan penyediaan sumber air," sambung Afanti.
 

Setelah melakukan pembicaraan dengan pihak SSMS Afanti menjelaskan pihaknya bergerak menuju lokasi perusahaan untuk melihat upaya persiapan dan mencari informasi, terkait penanganan yang dilakukan.
 

"Karena masalah karhutla terjadi di berbagai tempat, tentunya informasi dan tata cara penanganan serta pencegahan yang dilakukan perusahaan bisa kita dapatkan dan ditularkan ke daerah lain".