Optimisme SSMS di tahun 2020

Memasuki tahun 2020, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) melakukan berbagai perencanaan akan berbenah guna memperbaiki kinerja tahun 2019 yang bisa dikatakan kurang menguntungkan bagi industri perkebunan, terutama sektor kelapa sawit.

 

Pada pertengahan tahun 2019 SSMS melakukan integrasi dengan perusahaan afiliasi yang bergerak pada bidang Refinery. Perseroan mengalihkan 84% penjualannya atau setara Rp 1,2 triliun kepada PT Citra Borneo Utama (CBU). CBU produsen Olein dan Stearin yang merupakan produk turunan dari CPO. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran CPO SSMS tidak terjual, karena Perseroan dapat mengalihkan penjualan CPO nya ke perusahaan terafiliasi.

 

Indonesia pada 2018 sampai pertengahan 2019 dilanda cuaca panas yang cukup panjang (El-Nino), hal itu   menjadi penyebab utama rendahnya produktifitas CPO Perseroan. Namun untuk 2020, cuaca diperkirakan akan kembali normal, kondisi kebun akan kembali optimal, sehingga akan ada perbaikan signfinikan terhadap kinerja Perseroan dan berdampak baik pada produksi CPO Perseroan.

 

Corporate Secretary SSMS, Swasti Kartikaningtyas mengatakan, produktivitas tanaman dan kondisi tanaman SSMS dapat dikatakan lebih baik dari kompetitor. Dalam kondisi cuaca normal tanpa El-Nino, dengan luas lahan sawit SSMS yang mencapai 93.660 hektar, diperkirakan produksi TBS inti SSMS tahun 2020 mencapai 1.729 juta ton, dengan target CPO sebanyak 600.000 ton. Sedangkan Oil Extraction Rate inti (OER CPO) Perseroan yang sebesar 24,5% juga diatas rata-rata Industri 22,2%.  Unggulnya kondisi tanaman didukung oleh penggunaan bibit generasi 3 dari penyedia bibit, serta umur tanaman SSMS yang tergolong muda, yaitu 10,7 tahun, lebih muda dibanding rata-rata kompetitor.

 

Menurut Analisis Samuel Sekuritas, Yosua Zisokhi mengatakan, “harga jual CPO tahun 2020 berpotensi membaik, setelah harga CPO global menyentuh titik terendahnya pada tahun 2019 ini. Hal ini didukung peningkatan konsumsi CPO dunia +3,0% yoy yang lebih tinggi dari pertumbuhan produksi sebesar +2,0%. Terlebih Konsumsi Indonesia akan meningkat seiring program B30 menggantikan B20 di tahun 2020 mendatang. Menurut USDA, konsumsi CPO juga akan meningkat dari negara India +3,9%, China +3,0%, Malaysia +6,5% meski akan terjadi penurunan permintaan -1,4% dari Uni Eropa. Cuaca di kebun Perseroan yang lebih bersahabat di 2020 dibandingkan 2019 akan meningkatkan volume produksi FY20 sebesar +12,2% yoy. Di sisi lain, potensi permintaan CPO diperkirakan meningkat, sehingga ASP FY20 dapat naik +2,5% sehingga membuat proyeksi pendapatan FY20 SSMS naik +14,7% yoy. Oleh sebab itu, kami merekomendasikan BUY untuk SSMS dengan TP Rp 1.050/saham mencerminkan PE 20F 20,3x dan PBV 20F 2,2x.”

 

Salah satu strategi diversifikasi bisnis SSMS tahun 2020 adalah pengembangan pabrik biogas. Pabrik biogas tersebut akan menjadi aset tambahan Perseroan setelah pembangunan pabrik biogas yang pertama selesai pada pertengahan tahun 2019. Selain ekspansi biogas, tahun ini Perseroan akan fokus pada hilirisasi bisnis. SSMS akan mengoptimalkan produksi dari penyulingan dengan target pasar ekspor.

***